Jumat, 25 Maret 2011

PSSI di bekukan ? kenapa tidak



Kongres PSSI yang dilakukan di Hotel Pan Pacific, Tabanan, Bali, berlangsung dalam kondisi tertutup. Tak ada yang tahu apa yang dibicarakan di dalam, tapi di luar suhu memanas.Di antara teriakan-teriakan "Nurdin Turun!" yang disuarakan oleh para pendemo diluar gedung. Kongres II PSSI yang dibuka Jumat (21/1/2011) malam WITA akhirnya dihelat hari ini. Yang berada di dalam adalah mereka yang berasal dari pengurus-pengurus provinsi, termasuk perwakilan klub-klub yang diakui oleh PSSI. Mereka yang membelot ke LPI, tak diakui, kendati mereka mengklaim mendapatkan undangan. PSSI mengadakan kongres tertutup, dan baru akan mengumumkan hasil kongres kepada wartawan pada pukul 16.00 WITA. Nurdin Halid (ketua lama) masih bercokol. Suhu semakin memanas.Sampai pada akhirnya komisi banding mengumumkan bahwa semua hasil kongres dianulir dan dikembalikan pada PSSI untuk mengadakan Kongres ulang. Demo masyarakat pecinta sepakbola Indonesia semakin menjadi.

Kongres tandingan hajatan Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang mewadahi 84 pemilik suara pengurus provinsi dan klub PSSI dijadwalkan akan berlangsung pertengahan April mendatang. sebagai respon akan keruwetan dan kegigihan Nurdin 'comeback'. Umuh Muhtar, masalah tempat kongres masih didiskusikan kendati kemungkinan ajang mencari Ketum baru PSSI itu bakal dilaksanakan di Jakarta. Kongres ini untuk memperjuangkan perubahan, harus ada perubahan di tubuh PSSI, pihaknya pun berusaha mengomunikasikan dinamika yang berkembang itu langsung ke FIFA. Dengan demikian, diharapkan asosiasi sepakbola dunia itu mengetahui persoalan yang sesungguhnya.Sebelumnya, ke-84 pemilik suara itu sudah melayangkan mosi tidak percaya kepada Nurdin Halid sebagai Ketum PSSI. "Kami juga tidak sejalan dengan Nurdin yang mengikuti pemilihan periode berikutnya," jelas manajer Persib itu.KPPN lebih memilih mengusung KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai kandidat nakhoda induk organisasi olahraga terpopuler itu.

Sabtu 26 maret 2011 dalam konggres di Riau kali ini , telah muncul nama-nama baru mengemuka untuk diusulkan sebagai calon Ketua Umum PSSI kemarin. Mereka adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, dan Ketua Umum Pengcab PSSI Jakarta Timur GH Sutejo. selain Nurdin halid, Arifin Panigoro dan George Toisutta yang telah mengemuka sebelumnya.Ada usulan itu disampaikan Komisi X DPR RI dan Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasional (Konsen) di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Mereka berharap komite pemilihan PSSI yang terpilih nanti jangan hanya terpaku empat atau dua nama. Bukalah hati bahwa banyak orang yang bisa maju. Begitulah ujar anggota Konsen yang juga pakar komunikasi politik Effendi Ghazali seraya menegaskan nama-nama itu bukanlah preferensi. Sementara juga diluaran banyak penolakan kongres tersebut baok dari mahasiswa maupun dari supporter sepakbola di Riau. Dasar sepakbola mestinya demokrasi berjalan dan memutuskan kebulatan tekad memajukan persepakbolaan Indonesia. Tapi maaf hasilnya selalu saja lonjong, keputusan berujung dengan kebenjolan cara berpikir insan-insanya.Kacau. Apalagi FIFA telah memberikan ultimatum untuk segera mengadakan kongres dan menghasilkan pimpinan PSSI sampai akhir maret ini. Kalau dibekukan jadi lebih baik, lebih introspeksi, lebih menempa para atlit junior, wasit yang berkualitas jadi lebih banyak,perbaikan sarana dan prasarana sepakbola lebih mantap, sekaligus mendidik para supporter menjadi semakin sportif..kenapa tidak. Yakinlah bahwa persepakbolaan Indonesia akan maju dengan semangat yang lebih sportif baik dari pemimpinya maupun dari masyarakat pecintanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar