Rabu, 26 Januari 2011

jagong reboan



jagong reboan,
jagongan adalah bahasa yang dulu biasa kita denger dari ordul (orang tua dulu) yah dalam khasanah rerembugan atau lebih sederhananya adalah duduk bersama ngobrol ngalor ngidul. Mengenai temanya bisa diatur dalam forum tersebut. Lha Jagongan rebo lebih membicaraken sudut sejarah Mojopahitan , mungkin karena Jawa timur letaknya kerajaan Majapahit . Dan maksud dari jagongan pas dino rebo ini ingin mengajak rekan-rekan jagongan budaya, yaitu menelusuri kembali napak tilas Hayam Wuruk dalam kitab negarakertagama karya Mpu Prapanca. Ada beberapa kegelisahan yang dialami ketika mencoba menelusuri beberapa situs misalnya candi deres Gumukmas, betapa tak terawatnya, dan masayrakat disana tidak ada yang pernah mau tahu asal usul atau mempelajari lebih jauh kenapa ada candi ini disini.
ada juga pertanyaan yang timbul setelahnya, kenapa Raja hayam wuruk berkeliling di seputar tapal kuda ? kenapa kajian negarakertagama kok kayaknya macet..hampir tak nampak detail di sejarah sekolahan ? banyak situs yang terbengkalai lainya malahan mau digusus oleh buldoser, sebelum diamati lebih jauh, dan anehnya didaerah sekitar situs hampir tak ada nampak kesenian atau hasil budaya mojopaitan yang tersisa dan menandainya. Atau kita saja yang kurang mau mengerti. Dalam bayangan harapannya adalah keberhasilan menelusurinya apakah bisa jadi route perjalanan wisata Jatim yang punya nilai sejarah ?. Pembukaan jagongan sudah dimulai rebo 26 Januari 2011 ini..mungkin setelah terlalu lama Negarakertagama tidak menjadi bahan penelitian para ahli (2002) yang lalu. Forum Group Discussion (FGD) mungkin akan jadi jagongan reboan, yang sementara dijadwalken satu bulanan (tapi bila ada usulan bisa di kembangkan sesuai hati nurani) . Semoga apa yang kita lakukan dapat berguna bagi anak cucu kelak dikemudian hari. matur nuwun

Sabtu, 22 Januari 2011

ingat slogan berbudi ?

urusan statement tokoh agama bahwa pemerintah banyak melakukan kebohongan publik, bahwa ada bohong yang dicatat dan kadaluarsa dan ada yang new editions. Kok jadi ingat betapa kebohongan tersebut telah menyelami alam bawah sadar beliau ketika mencalonkan presiden untuk yang kedua kalinya. Tentang kebohongan yang sudah ada dalam benak dan mine set meski keluar secara spontan muncul sebagai slogan kampanye. Bahkan calon presiden Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Wakil Presiden Indonesia, menyinggung slogan "SBY Berbudi" yang pernah disandang oleh pesaingnya, pasangan calon presiden dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

"Karena 'berbudi' itu dalam bahasa Palembang berarti 'berbohong', maka Pak SBY pun mengganti slogannya (penyebutan) SBY Berbudi," ujar Kalla, saat berkunjung ke kantor redaksi Suara Merdeka di Jalan Pandanaran, Semarang, Minggu (2009). Kalla menyatakan itu sebelum menjawab pertanyaan jajaran redaksi dan manajemen Suara Merdeka, yang bertanya banyak hal, di antaranya soal infrastruktur di Pulau Jawa. "Banyak sekali nama Budi yang bertanya. Tak apa, asal tidak berbudi karena, dalam bahasa Palembang, berbudi itu berarti berbohong," ujar Kalla .

Justru JK jauh hari telah mengingatkan, mungkin karena beliau-beliau ini sudah selama 5 tahun bersama dalam satu irama pemerintahan SBY-JK sehingga bisa membaca arah dan arah pikir teman sejawatnya . Kini para tokoh agama kembali mengingatkan kita bahwa SBY telah melakukan kebohongan kepada publik.
9+9 kebohongan sby
Sembilan kebohongan lama tersebut antara lain:
Pertama pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal dari penerimaan beras rakyat miskin tahun 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa.
Kedua, Presiden SBY pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun pada awal tahun 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif.
Ketiga, SBY mendorong terobosan ketahanan pangan dan energi berupa pengembangan varietas Supertoy HL-2 dan program Blue Energi. Program ini mengalami gagal total.
Keempat, Presiden SBY melakukan konferensi pers terkait tragedi pengeboman Hotel JW Mariot. Ia mengaku mendapatkan data intelijen bahwa fotonya menjadis asaran tembak teroris. Ternyata foto tersebut merupakan data lama yang pernah diperlihatkan dalam rapat dengan Komisi I DPR pada tahun 2004.
Kelima, Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history. Kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini.
Keenam, UU Sistem Pendidikan Nasional menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20% dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Hingga kini anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20% APBN tersebut.
Ketujuh, Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden Tahun 2009. Penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini.
Kedelapan, Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungu dan menyelamatkan laut. Di sisi lain Presiden SBY melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak1.200 ton dari PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.
Kesembilan, tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.
Sedangkan 9 kebohongan baru SBY, di antaranya:
Pertama, dalam Pidato Kenegaraan 17 Agustus 2010 Presiden SBY menyebutkan bahwa Indonesia harus mendukung kerukunan antarperadaban atau harmony among civilization. Faktanya, catatan The Wahid Institute menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 33 penyerangan fisik dan properti atas nama agama dan Kapolri Bambang Hendarwso Danuri menyebutkan 49 kasus kekerasan ormas agama pada 2010.
Kedua, dalam pidato yang sama Presiden SBY menginstruksikan polisi untuk menindak kasus kekerasan yang menimpa pers. Instruksi ini bertolak belakang dengan catatan LBH Pers yang menunjukkan terdapat 66 kekerasan fisik dan nonfisik terhadap pers pada tahun 2010.
Ketiga, Presiden SBY menyatakan akan membekali Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan telepon genggam untuk mengantisipasi permasalahan kekerasan. Aksi ini tidak efektif karena di sepanjang 2010, Migrant Care mencatat kekerasan terhadap TKI mencapai 1.075 orang.
Keempat, Presiden SBY mengakui menerima surat dari Zoelick (Bank Dunia) pada pertengahan 2010 untuk meminta agar Sri Mulyani diizinkan bekerja di Bank Dunia. Tetapi faktanya, pengumuman tersebut terbuka di situs Bank Dunia. Presiden SBY diduga memaksa Sri Mulyani mundur sebagai Menteri Keuangan agar menjadi kambing hitam kasus Bank Century.
Kelima, SBY berkali-kali menjanjikan sebagai pemimpin pemberantasan korupsi terdepan. Faktanya, riset ICW menunjukkan bahwa dukungan pemberantasan korupsi oleh Presiden dalam kurun September 2009 hingga September 2010, hanya 24% yang mengalami keberhasilan.
Keenam, Presden SBY meminta penuntasan rekening gendut perwira tinggi kepolisian. Bahkan, ucapan ini terungkap sewaktu dirinya menjenguk aktivis ICW yang menjadi korban kekerasan, Tama S Langkun. Dua Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jenderal Timur Pradopo, menyatakan kasus ini telah ditutup.
Ketujuh, Presiden SBY selalu mencitrakan partai politiknya menjalankan politik bersih, santun, dan beretika. Faktanya Anggota KPU Andi Nurpati mengundurkan diri dari KPU, dan secara tidak beretika bergabung ke Partai Demokrat. Bahkan, Ketua Dewan Kehomatan KPU Jimly Asshiddiqie menilai Andi Nurpati melakukan pelanggaran kode etik dalam Pemilu Kada Toli-Toli.
Kedelapan, Kapolri Timur Pradopo berjanji akan menyelesaikan kasus pelesiran tahanan Gayus Tambunan ke Bali selama 10 hari. Namun hingga kini, kasus ini tidak mengalami kejelasan dalam penanganannya. Malah, Gayus diketahui telah sempat juga melakukan perjalanan ke luar negeri selama dalam tahanan.
Kesembilan, Presiden SBY akan menindaklanjuti kasus tiga anggota KKP yang mendapatkan perlakuan tidak baik oleh kepolisian Diraja Malaysia pada September 2010. Ketiganya memperingatkan nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia. Namun ketiganya malah ditangkap oleh polisi Diraja Malaysia. Sampai saat ini tidak terdapat aksi apapun dari pemerintah untuk nmenuntaskan kasus ini dan memperbaiki masalah perbatasan dengan Malaysia.
kalau JK jauh hari mengingatkan masyarakat Indonesia Akan insting "berbudi" nya pemerintah jika menang lagi itu sebagai kompetitor capres 2009. tetapi tokoh agama kini mengingatkan sebagai kelompok moralis yang melihat kebohongan ini sudah sangat memprihatinkan suasana republik ini dan menyerukan kepada pemerintah untuk tidak terus selalu berbohong kepada rakyat.Harapan tokoh agama ,masyarakat diharapkan akan selalu kritis terhadap segala tindak kebijakan pemerintah.

Jumat, 21 Januari 2011

penyu pesisir pantai selatan jawa rawan punah







Maraknya pencurian telur penyu hijau di Pulau Nusa Barung, Kabupten Jember, Jawa Timur, marak dilakukan oleh sekelompok orang. Namun, petugas belum bisa menangkap pelaku atau penadahnya. Petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember selama ini hanya mampu menangkap pedagang telur penyu.Mungkin karena sosialisasi terhadap masyarakat nelayan sebagai penyangga adat kurang . sehingga kalaupun mengetahui pencurian pun mereka tidak tahu harus berbuat apa. Pedagang telur penyu naas itu disebutlah Sy (53), warga Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember. "Sy sampai kini belum mau mengaku asal-usul telur penyu yang dijual kepada seseorang sebanyak 170 butir," kata Sunandar Trigunajasa, Kepala BKSDA Wilayah III Jember.

Sy baru 42 hari lalu atau tepatnya 8 Desember 2010 menghirup udara segar setelah bebas dari hukuman empat bulan di Lembaga Pemasyarakatan Jember karena kasus serupa. Ia dijatuhi hukuam empat bulan dan denda Rp 250.000 karena pada 19 Agustus 2010 membawa telur penyu untuk diperdagangkan. Meski telah dipenjara selama empat bulan, Sy belum jera sehingga pada 19 Januari ditangkap petugas karena membawa 170 telur penyu hijau untuk diperdagangkan. Telur penyu sebanyak itu dikemas dalam kantong plastik masing-masing berisi 10 butir, lalu dimasukkan ke tas. Kelakuan serupa yang berulang tentusaja harus segera diketahui motifnya, sehingga tidak hanya menangkap dan menjebloskan pedagangnya saja, harus mampu menangkap otaknya.

Selama ini petugas kesulitan menangkap pencuri dan penadahnya. BKSDA Wilayah III Jember membenarkan, telur penyu hijau itu diambil dari kawasan konservasi Pulau Nusa Barung yang banyak dikunjungi penyu hijau pada musim bertelur. Puncak penyu hijau bertelur terjadi pada musim hujan, seperti bulan Desember-Januari. Setiap hari penyu yang mendarat untuk meninggalkan telurnya di Pantai Dog-dogan dalam kawasan konservasi Pulau Nusa Barung sebanyak 5-6 ekor.

"Padahal, setiap ekor penyu yang sudah masanya bertelur akan meninggalkan telurnya di pantai itu sebanyak 100-125 butir. Kami sering melakukan patroli dengan jukung pakai dua katir. Sekarang ombak besar, pertugas patroli belum berani ke lokasi," kata Sunandar. Kayaknya sampai pada hal SDM BKSDA wilIII jember sudah sepantasnya untuk merekrut tenaga-tenaga yang cakap dan punya dedikasi yang tinggi terhadap pelestarian ekosistem laut sebagai kekayaan bahari Indonesia. tentusaja dilengkapu dengan peralatan yang savety dan lebih canggih dari peralatan yang dipunyai pencurinya.

sajak kematian cinta samsoyo dan swarane

Album KCDSK kisah cinta dalam sajak kasih
sajak kematian cinta samsoyo dan swarane
(BALADA ROMEO DAN YULIET)

Romeo,
Kuda jantan yang berlari berdenbam mengitariku
Telah mengibarkan asa zaitun muda
Meringkik birahinya, menghentak depak
Ladam kemerahan di bumi, tanah dihatiku

Yuliet,
Darahku mendesir tanpa birahi
Bunga mawar merekah lebut, sepagi ini
Kelopak yang halus, gairah merah sani sanjai
Kau menggeliat penuh naluri tatkala kabut
Hampir menepi

Romeo, romeo....,
Tunggu-tunggulah nasib jamur bersemi
Tersentuh damai embun dini hari
Jauh sebelum matahari melirik mahkotaku
Atau kelepar sayup burung-burung di malam resah

Aku bukan kehangatan yang setia,
Aku bukan wanita yang selalu terpesona karena,
di bombardir tawaran kejantanan atau keperkasaan

Yuliet, yuliet....,
Mendekatlah kemari, bukan aku berkata liar
Aku tak bisa lama menahan kesucian udara di luar
Kekuasaanku bukan lambang hawa nafsu atau cinta kelambu,
Yang berdalih kepuasan, memangsa tikar pandan
Yang melingkar disetiap keringat dan pori-poriku

Romeo, romeo...,
Kusebut namamu lantarankau telah menyelami
Bunga sulaman dihatiku, kau datang menyirami
Seakan memberi nyawa hidup, sepenuh arti
Meski aku menyadari lakon kayon
Romeo katakanlah apa keinginnanmu hari ini

Yuliet, yuliet...,
Kupilih engaku, lantaran kau telah masuk jauh
disetiap sudut benteng-benteng pertahannanku
yang kupagari semak belukar dan dendam perih sembilu
engkau distu, menaburkan benih kasih sayang
yang kini mulai tumbuh
kau rawat diantara keluh kesah duri kisah yang lalu
tak mungkin kuingkari perasaan ku menemui arah..

Yuliet, kau tahu
mungkin angin mempertemukan kita
tetapi aku lebih meyakini pada cinta kasih manusia

Remeo, aku mengerti, kasih sayang
Tanpa kau sadari, kau telah memberi arah
Atas layar cintaku
Pertemuan kita dihari-hari berikutnya

Tapi air lautan smakin tak bersahabat
Smakin kacau membadai
Smakin bersujud menutup kisah kita Romeo
Aku bagai ikan kecil ditengah deruan badai lautan
Dirimu menghilang entah kemana
Romeo kau ingat akhir skenario ini
Kau balas cintaku
Mautmu kan datang

Yuliet..yuliet..yuliet
Tak bisa kuhentikan cinta ini
Tak kan bisa
Cintaku semakin menajam
Menusuk ngilu dadaku semakin dalam
Yuliet atas sayatan cintaku
Kita bertemu dihari-hari berikutnya
Jangan sampai tertunda
Merah , Jingga, Hitamku kini

By Endut , Jember Novenber 1995

Kamis, 20 Januari 2011


festival patrol ukm kesenian universitas jember
kaum muda yang mencoba menggerakkan kesenian khas jember sebagai ajang kreatifitas sekaligus icon penyambutan acara bulan puasa. kegiatan ini sudah berlangsung selama XI kali . tahun 2011 ini nanti akan ke XII kalinya, sehingga diharapkan para kreator seni patrol ataupun perkusi pada umumnya untuk dapat berpartisipasi secara aktif untuk urun rembug konsep dan penyajiannya.
kita sambut festival patrol yang diselenggarakan oleh UKM Kesenian Universitas Jember berikutnya, harapannya ada perubahan disana-sini.demi perbaikannya.

Rabu, 19 Januari 2011

anas - yusuf gagal ?

Nampaknya mulai ada yang akan menggoyang kepemimpinan Bupati Banyuwangi. Munculnya gerakan ini mungkin bukan karena tidak ada penyebabnya, pasti ada masyarakat yang merasakan pola kepemimpinan Anas-Yusuf sebagai Bupati Banyuwangi telah menciderai janji-janji politiknya. Belum genap satu semester telah muncul berbagai kecaman dari masyarakat salah satunya ada gerakan 28 januari ini :
statementnya diantaranya,

Pemerintahan Abdullah Azwar Anas - Yusuf Widyatmoko Gagal Mensejahterakan Rakyat

Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko yang didukung oleh koalisi partai-partai politik mayoritas yang memperoleh kursi di parlemen muncul sebagai pemenang Pemilihan langsung kepala daerah (Pemilukada) yang berlangsung 27 Juli 2010. Walaupun dihujani berbagai kritik terhadap carut-marutnya penyelenggaraan Pemilukada dan rendahnya partisipasi pemilih serta tingginya angka golput, pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko tetap dilantik pada tanggal 21 Oktober 2010.

Selama masa kampanye pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko mengumbar janji-janji untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih baik, janji sembako lebih terjangkau dan lapangan kerja lebih luas. Namun kenyataannya harga-harga sembako selama pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko justru semakin mahal. Janji lapangan pekerjaan yang lebih luas buktinya PHK yang meluas (PT Maya Muncar mem-PHK 120 karyawan, gaji karyawan Mall of Sritanjung (MOST) selama 3 bulan tidak dibayarkan).

Janji memberikan pinjaman modal lunak bagi pelaku usaha kecil (PKL) nyatanya belum diwujudkan, justru sebaliknya para PKL dipungut biaya Rp.500,-/hari bahkan ada yang Rp.1.000,-/hari dengan dalih Perda No.37/2002 tentang Restribusi Restoran. Penggusuran marak terjadi, menimpa para pedagang di Pasar Induk Banyuwangi dan ancaman penggusuran menghantui para PKL di parkiran Taman Sritanjung maupun di jalan A.Yani.

Reformasi birokrasi belum berjalan optimal, penataan organisasi perangkat daerah belum terlaksana dan kepala dinas juga masih didominasi oleh wajah-wajah lama. Akibatnya penyerapan APBD 2010 tidak optimal, buktinya masih ada sisa anggaran 165 juta. Relokasi SMPN 4 Banyuwangi masih belum terealisasi. PAK APBD 2010 juga ada beberapa kejanggalan dalam anggaran untuk pemberantasan hama tikus yang mencapai 106 miliar.

Klaim keberhasilan disetujuinya APBD 2011 pada pertengahan Desember 2010 oleh DPRD Banyuwangi yang kemudian dirayakan oleh 50 anggota DPRD Banyuwangi dengan menghamburkan uang rakyat ( APBD 2010) “keluyuran” ke Mataram dan Yogyakarta. Selain itu komposisi APBD 2011 tidak berpihak kepada rakyat (pro poor), terbukti alokasi belanja rutin jauh lebih besar daripada untuk belanja publik.

Kebijakan ekonomi pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko yang berorientasi pada peningkatan kinerja makroekonomi berbasis finansial, dan bukan pada sektor-sektor riil dan sosial yang menyentuh kepentingan rakyat secara langsung. Kebijakan makroekonomi berbasis kinerja finansial ini merupakan cerminan dari kebijakan ekonomi neoliberal, bertumpu pada investasi dan perdagangan bebas atas barang, jasa dan keuangan yang menyatu dengan sistem kapitalisme internasional.

Pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko yang menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai pasar investasi asing dengan disiapkannya iklim investasi dan ketersedian lahan, tenaga kerja yang murah dengan sistem kerja kontrak dan outsourcing, pasokan energi dan infrastruktur. Sementara bidang bidang lain yang terkait kesejahteraan dan penghapusan kemiskinan, masih merupakan perhatian kosmetis. Pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko seharusnya bercermin dari realitas dan kebutuhan konkrit masyarakat Banyuwangi. pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko seharusnya bercermin juga dari kenyataan bahwa masyarakat bertahan dari krisis bukan karena fundamental makroekonomi yang kuat, tetap lebih karena resiliensi (ketahanan) sektor ekonomi rakyat.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sudah saatnya kita membangun gerakan rakyat yang demokratik, guna bersama-sama mendesak pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko untuk lebih memprioritas program/kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Selain itu kita juga harus bersama-sama mendesak kepada pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko untuk merubah haluan kebijakan politik ekonominya yang neoliberal (bertumpu pada investasi asing) ke ekonomi kerakyatan (bertumpuk kepada pembangunan ekonomi rakyat yang kuat). Sehingga pada tanggal 28 Januari 2011, Ayo bersama-sama turun ke jalan (demontrasi) memperingati 100 hari kegagalan pemerintahan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko mensejahterakan rakyat.

DKP dan Pemkab Jember cuek pada nasib nelayan

Proyek “Minapolitan” telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Nomor: 12 tahun 2010 tentang Minapolitan, dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 32 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, tertanggal 5 Agustus 2010. Sesuai data yang diperoleh malukunews.com, proyek “Minapolitan” yang berbasis perikanan tangkap telah menetapkan delapan lokasi di Indonesia, diantaranya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pacitan, Kota Banyuwangi, Kota Ternate, Kabupaten Bangka, Kota Bitung, dan Kota Medan.

Sedangkan untuk proyek “Minapolitan” yang berbasis perikanan budidaya, telah ditetapkan 20 lokasi, diantaranya, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bogor, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Morowali, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Banjar, Kabupaten Pohuwatu (Gorontalo), Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Serang, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Bintang.
jember sebagai kabupaten yang mempunyai kemampuan produksi ikan justru terlupakan, wilayah selatan jawa hanya kabupaten jember yang tidak masuk dalam proyek mina politan DPK. ini jelas sevagai kebijakan diskriminatif. Nelayan jember merasa di"anak tirikan". Memang selama ini juga dipingirkan oleh pemerinyah kabupaten, Bupati nampak tidak serius mengurus nelayan yang menghasilkan pendapatan dari produksi ikan dan industri kelautannya.Kini ditambah dengan kebijakan DKP yang tidak berupaya menyentuh nasib para nelayan Jember. Kami sebagai pendamping nelayan Puger, Gumukmas, paseban, mayangan kabupaten Jember kecewa dengan kebijakan tersebut.
Jika merujuk kepada daerah-daerah yang memperoleh jatah proyek “Minapolitan” itu, kabupaten Jember telah diperlakukan secara tidak adil, mengingat potensi perikanan yang dimilikinya cukup layak untuk dikembangkan perikanan tangkap dan budidaya. "kami selaku organ FKN (forum Komunikasi nelayan ) Puger sangat ragu dengan komitmen menteri perikanan dan kelautan untuk memajukan sektor perikanan di Jember Selain itu pemerintah kabupaten Jember juga dinilai tidak becus, gagal dan tidak mampu meyakinkan pemerintah pusat terkait pengembangan sektor kelautan. Jika hal ini tetap dibiarkan terus-menerus, maka jangan harap sektor perikanan di jember akan berkembang", kata Hambali ketua FKN Puger.

Senin, 17 Januari 2011

Buruh PDP Jember



upah yang dijanjikan dengan sepenuh peluh buruh PDP (perusahaan Daerah Perkebunan) Jember hanya sebesar 785.000 sedangkan SK Gubernur jatim untuk upah minimum kabupaten Jember sebesar 875 .000. Padahal UU perburuhan sudah diatur tata cara pengajuan keberatan penangguhan pembayaran UMK buruh PDP, mungkin karena SDM PDP kurang belajar atau pura-pura "bodoh" dalam menyikapi tuntutan buruhnya. Disisi lain berdasarkan pengamatan para buruh yang bekerja setengah mati dalam berproduksi seharusnya perusahaan mendapatkan untung atau laba yang cukup banyak. Beberapa pertanyaan muncul yaitu mengenani bocornya hasil penjualan perusahaan ke tangan-tangan tersembunyi, ada lagi alasan mengenai kemerosotan hasil karena pengaruh cuaca ada yang menengarai adanya double accounting antara buku pemasukan dan pelaporan dan yang lebih parah lagi anggapan mengarah pada manajemen PDP yang tidak selektif dalam mempekerjakan SDM yang tidak kualiveit dalam bidang produksi.
lain lagi mengenai kelayakan usaha yang dilaporkan oleh direksi mengenai prospek peningkatan hasil PDP Kabupaten Jember, PDP adalah perusahan yang sehat dan kuat. Hal itu dihubungkan dengan gaya hidup para petinggi PDP yang bermewah mewah, meski masih beberapa hari bekerja di PDP. Sangat bertentangan dengan pengakuan ketidak mampuan dalam membayar upah pada buruhnya. Buruh PDP bukan hanya sebagai buruh yang biasa dan pragmatis, tetapi buruh PDP adalah pejuang, pejuang yang mencintai jika perusahaan ini harus dikelola oleh daerah (sejarah PDP). Bahwa nenek moyang buruh PDP adalah orang-orang yang rela mempertahankan perusahaan dari cengkaraman investor asing. Bahwa mereka tidak ingin berada dan bekerja dengan orang asing lagi . Sama dengan penjajahan baru. Kemudian didukung oleh DPRGR pada waktu itu, maka perusahaan tersebut kemudian dikelola oleh pemerintah daerah jember. Tidak main-main perjuangan buruh ini. Tepai nasib buruh terkadang berbalik seratus persen, kini mereka nampak dan merasakan bekerja dengan orang asing lagi. karena tuntutan upah standar UMK saja tidak dipenuhi oleh manajemen PDP. Belum lagi masalah lainnya misalnya fasilitas buruhnya, pekerja anak yang ada di sana dan persoalan klaim tanah rakyat yang masih disengketakan oleh KOMPAK pimpinan pak Waroh. yah semoga dengan kebijakan PJ bupati Jember nantinya terdapat pembenahan atau perombakan yang sama-sama menguntungkan. bukan penindasan.